Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud).
Abu Hurairah r.a. berkata,
“Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan(Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur.” (HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah Saw. bersabda:
“Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim)
Buraidah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.”
Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,
“Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tidak mampu,maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Peregangan sungguh mutlak diperlukan, untuk kesiapan kita
menyongsong hari penuh tantangan. Dan, Rasulullah Saw. menyinggungnya
dengan ungkapan santun: “hak dari setiap persendian.” Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha.
Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi
tubuh. Hanya saja untuk Dhuha, waktunyalah yang memang unik; waktu
ketika tubuh memerlukan energy namun juga harus bersiap menghadang
stress yang menerpa.
Dr. Ebrahim Kazim-seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy-menyatakan, “Repeated
and regular movements of the body during prayers improve muscle tone
and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular
reserve.” Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap sistem kardiovaskular.
Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi
bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa! Abu Darda
r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, Allah ‘azza wa jalla
berfirman:
“Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan member kecukupan kepadamu sampai akhir siang.” (HR at-Tirmidzi).
Terlebih lagi shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan
diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga
menangkal stresyang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai
dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat: “Simultaneously,
tension is relieved in the mind due to the spiritual component,
assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and
others.” Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengeluarkan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin.
Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.
Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.
Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa
senang-namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek
negatifnya- endorphin dan enkefalin tidak. Ia memberi rasa bahagia,
lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak ebih
optimistis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini
kepada lingkungan di sekelilingnya.
0 komentar:
Posting Komentar