parismatch.com
Mengatasi sejarah kecanduan narkotika dan halusinasi, seorang rapper Prancis mengejutkan fansnya selepas tampil dalam wawancara televisi dengan mengenakan hijab. Dia memberitahu wartawan betapa dia telah menemui kedamaian dan ketenangan dalam Islam.
"Saya memeluk agama Islam hasil dari keyakinan saya sendiri,
selepas memahami agama ini dan membaca al-Quran," kata Melanie
Georgiades, yang kini dikenal dengan Diam dalam sebuah wawancara dengan
televisi Perancis TFI dan diambil oleh situs Al-Arabiya.
Rapper terkenal ini menghilangkan diri dari mainstream rap scene
sejak tahun 2009, menimbulkan berbagai spekulasi berkaitan
keberadaannya.
Diam mengatakan,"Saya amat terkenal dan saya memiliki apa saja yang
menjadi milik orang terkenal, tetapi saya menangis kesedihan sendirian
di rumah, dan hal ini tidak pernah diketahui oleh fans saya."
"Saya kecanduan narkotika, termasuk narkotika halunasi dan dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan."
Mengatasi kecanduan narkotika, rapper Prancis ini mengenal Islam saat dia melihat teman Muslimnya menunaikan shalat.
Semuanya ini sia-sia sehingga saya mendengar teman Muslim saya
berkata; "Saya akan menunaikan shalat sebentar dan akan kembali semula,"
saya memberitahunya bahwa saya juga ingin shalat.
Mengingati detik-detik tersebut, Diam mengatakan bahwa dia mengalami perasaan yang tidak pernah dia lewati sebelum ini.
"Itulah pertama kali saya sujud, itu merupakan satu pengalaman kuat yang tidak pernah saya rasakan sebelum ini," kata Diam.
"Kini saya percaya bahwa sujud di dalam shalat tidak boleh dilakukan kepada selain dari Allah."
Diam terkenal dengan kegiatan politiknya baik dalam lirik lagunya maupun pribadi umumnya.
Dia merupakan oposisi unggul terhadap ahli politik Jean-Marie Le
Pen dan anaknya Marine Le Pen dan juga mantan presiden Prancis Nicolas
Sarkozy.
picasaweb
Toleransi
Meninggalkan segala kemewahan hidup, rapper Perancis ini menemui
kedamaian dalam Islam. "Ia memberikan kehangatan dalam jiwa saya, karena
kini saya mengetahui tujuan keberadaan saya dan mengapa saya berada di
muka bumi ini," kata Diam.
Mengenakan hijab di sebuah negara yang melarang penutup muka, dia
bimbang dengan stereotip. "Saya percaya saya tinggal di sebuah negara
yang toleran, dan saya tidak merasa tersinggung dengan kritik, tetapi
tidak dengan penghinaan dan stereotip serta penilaian yang telah
disiapkan."
"Saya melihatnya sebagai perintah Ilahi atau nasihat Ilahi, ia
memberikan kegembiraan kepada hati saya dan itu sudah mencukupi,"
katanya.
Islam melihat hijab sebagai kode pakaian yang harus dipraktikkan,
bukan sekadar simbol agama yang memperlihatkan afiliasi seseorang.
Diam juga mengkritik media yang mengambil fotonya keluar dari salah
sebuah masjid di Prancis dengan mengenakan hijab serta melihat hpnya,
diikuti oleh seorang lelaki yang berpakaian olahraga, yang membuat orang
percaya bahwa orang tersebut calon suaminya.
islamgreatreligion.wordpress.com
Dia mengatakan dia telah berpindah ke Mauritius untuk mempelajari al-Quran dan memahami Islam dengan lebih baik.
Dia mendapati bahwa toleransi dalam Islam adalah jauh dari mereka
yang melakukan pembunuhan dan kejahatan dengan mengatasnamakan agama.
"Saya harus dapat membedakan antara kejahilan dan berpengetahuan,
mereka yang jahil tidak harus berbicara tentang perkara yang tidak
mereka ketahui," kata Diam.
"Islam tidak membenarkan pembunuhan ke atas korban tidak berdosa seperti apa yang digembar-gemborkan hari ini." (IRIB/onislam.net)
0 komentar:
Posting Komentar